Komersialisasi Komoditi Cangkang Sawit
Provinsi Aceh memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 242.820 ha yang dikelola oleh masyarakat dengan produksi tahunan sebesar 459.727 ton pada 2022 dengan 60 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang aktif di Provinsi Aceh.
Cangkang sawit yang merupakan limbah hasil pengolahan sawit memiliki nilai jual yang tinggi untuk diolah menjadi beberapa briket, campuran pakan ternak, bahan bakar boiler, agregat ringan beton, dan produk lainnya.
Bisnis ini menggunakan skema trading dimana PEMA akan membeli cangkang sawit dari beberapa supplier PKS yang terdapat di Provinsi Aceh untuk diselanjutnya dikumpulkan pada stockpile cangkang sawit.
Pangsa pasar dari bisnis komersialisasi cangkang sawit menargetkan pasar domestik dan pasar internasional meliputi Malaysia, Singapura, Nigeria, Amerika Serikat dan Britania Raya.
Operasional bisnis komersialisasi cangkang sawit ini bekerjasama dengan BUMD daerah penghasil sawit. Adapun target penjualan cangkang sawit pada tahun pertama ditargetkan mencapai 100.000 ton dengan calon buyer yang berasal dari Jepang.

Informasi Lainnya

PT PEMA MELALUI ANAK USAHANYA PT PGS SIAP TERJUN PADA INDUSTRI CANGKANG SAWIT
Banda Aceh – Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan dari Aceh yang menghasilkan produksi hampir 444.436ton/tahun. Sungguh angka yang sangat fantastis. Dengan jumlah yang
SAH!! PT PEMA Setujui Pembayaran PI 10% WK B Ke BUMD Aceh Utara
JAKARTA – PT Pembangunan Aceh (PEMA) Perseroda selaku Pemegang Saham mayoritas PT PGE menyetujui pembayaran Parcipating Interest (PI) WK B sebesar 10% kepada Pemerintah Kabupaten
PT PEMA KAMPANYEKAN SAPU SAMPAH SAMPAI BERSIH & AIR BERSIH
BANDA ACEH – Dalam rangka memperingati Konferensi Air Aceh 2021, PT Pembangunan Aceh (PEMA) melakukan aksi Sapu Sampah Sampai Bersih dan Kampanye Air Bersih di

Dirut PT PEMA Hadiri Tanam Perdana Jagung Serentak di Seluruh Wilayah Aceh
Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali Mulyagusdin bersama Pangdam IM beserta Forkopimda Aceh melaksanakan tanam perdana program “I’M Jagong” secara serentak di wilayah di Aceh