Banda Aceh – Di tengah tren pemulihan ekonomi global dan nasional pascapandemi Covid-19, perekonomian Indonesia pada 2024 disinyalir menghadapi sejumlah tantangan. Bank Indonesia Bersama PT Pembangunan Aceh (PEMA) serta pihak perbankan siap menghadapi tantangan perekonomian tersebut terutama pertumbuhan perekonomian Aceh.
Oleh sebab itu, sebagai langkah utama untuk menghadapi berbagai tantangan sekaligus melihat perkembangan perekonomian terkini dan proyeksi perekonomian Indonesia 2024, Bank Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Auditorium Kantor Perwakilan Bank Indonesia Aceh pada Rabu, (10/1/2024).
Rony Widijarto , Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, dalam sambutannya menyampaikan strategi pengembangan UMKM di Indonesia sangat diperlukan sekaligus diperlukan adanya pengembangan umkm binaan sebagai salah satu langkah Bank Indonesia memajukan ekonomi Aceh.
PT PEMA yang diwakili oleh Direktur Utama, Ali Mulyagusdin, turut serta menjelaskan terkait rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang yang sedang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Daerah tersebut. Pemaparan tersebut juga menjelaskan Proyeksi Pendapatan Kotor, Pendapatan Bersih, dan Dividen yang diberikan tiap tahunnya dari keuntungan PEMA kepada Pemerintah Aceh.
Menurut Ali, berdasarkan pencapaian perusahaan selama beberapa tahun kebelakang, potensi bisnis PEMA sangat menjanjikan dan PEMA siap bersinergi dengan pihak perbankan untuk bekerja sama dalam memajukan perekonomian daerah Aceh.
